Halaman

Jumat, 08 Oktober 2010

Cepat, Tepat, dan Akurat Ala Semut

Keputusan yang cepat dan tepat, merupakan awal bagihasil yang hebat. Tapi, benarkah manusia masih kalah dibandingkan semut, dalam urusan mengambil keputusan yang cepat,  tepat dan akurat? Mengapa pula manusia perlu berguru pada semut?Ada gula ada semut. Inilah yang pepatah yang sering kita dengar. Selebihnya, mungkin tak banyak yang tahu, selama ini semut juga diketahui sebagai mahkluk sosial dan pintar. Jadi, gak heran kalau semut menjadi pengambil keputusan yang andal. Koloni semut terbukti dapat mengambil keputusan dengan cepat saat berburu mangsa, nggak hanya menentukan jalur lalu lintas dari sumber makanan ke sarang. Ini terbukti saat iring iringan semut berhasil beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya saat iring iringannya dihambat. Untuk menguji kemampuan semut terhadap manusia, Audrey Dussutour dan timnya dari Universitas Sydney, Australia pernah melakukan penelitian secara mendalam dan panjang. Salah satunya, menguji coba meletakan lembaran plastik yang sangat dekat dengan permukaan jalur rombongan semut pemotong daun yang sedang mengangkut mangsa.
Meski ruang dibawah plastik masih dapat dilalui semut, potongan daun tetap mustahil bagi mereka untuk melaluinya. Dan agar semut nggak cari jalan memutar, jalur sekitarnya pun ditutup. Hasilnya sungguh mengejutkan. Kemacetan nggak terjadi, karena semut-semut segera belajar untuk memotong-motong daun menjadi lebih kecil. Setelah 24 jam, semut nggak hanya memotong, melainkan menggulungnya sehingga lebih mudah dibawa dibawah lapisan plastik yang terlalu sempit.
Hal ini menunjukan bahwa semut benar-benar pengambil keputusan yang hebat. Cepat, Tepat dan Akurat.
Mereka, semut-semut itu, ngga hanya beradaptasi, namun mengembangkan strategi yang lebih baik. Para peneiti menyatakan, strategi tersebut mungkin dikembangkan dari proses yang disebut social fasilitatiaon (kemudahan sosial), hal yang selama ini menjadi sulit bagi manusia.
Ilmu Komunikasi
Dalam ujicoba tersebut, saat plastik menghalangi, beberapa ekor semut yang sebelumnya membawa daun ujuran besar akan memotong-motognya agar sesuai dengan ukuran lorong dan tetap berada didalam lorong. Sementara semu yang belum membawa daun akan bertemu dengannya dan mendapat informasi tersebut. Inilah ilmu komunikasi tingkat tinggi. Benar-benar mengagumkan.
Ibarat banyak orang makan es krim, lalu kia ingin membelinya juga. Inilah gambaran paling sederhana dari perilaku dahsyat, uamanya dalam mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan tentu saja akurat.